Rasa lelah yang menempel pada tubuh bisa membuat Anda berpikir bahwa tidur akan datang dengan mudah, tetapi ternyata sering kali Anda membuka mata dengan frustrasi karena tidak dapat tertidur dengan nyenyak. Berikut adalah empat alasan mengapa sulit tidur meskipun tubuh terasa sangat lelah: gunung388
1. Over-Stimulation Otak
Ketika otak terlalu over-stimulated, sulit untuk “mematikannya” bahkan ketika tubuh lelah. Aktivitas mental yang intens, terlalu banyak informasi, atau tekanan pekerjaan yang berat dapat memicu otak untuk tetap bekerja setelah Anda selesai melakukan aktivitas sehari-hari. Solusinya adalah mencoba teknik relaksasi otak seperti meditasi atau membaca buku yang menenangkan sebelum tidur untuk membantu meredakan stimulasi dan merasa rileks.
2. Kondisi Tidur yang Tidak Nyaman
Lingkungan dan kondisi tempat tidur Anda sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur Anda, terlepas dari seberapa lelah Anda. Suhu kamar yang tidak ideal, suara bising atau cahaya yang menyelinap, tempat tidur yang terlalu keras atau terlalu lembut, atau pakaian tidur yang gangguan bisa menghambat kemampuan Anda untuk memasuki tidur dalam tanpa hambatan. Pastikan bahwa kondisi tidur Anda mendukung relaksasi, optimalkan lingkungan untuk meminimalkan gangguan dan memastikan bahwa tempat tidur Anda mendukung tidur yang nyenyak.
3. Kualitas Waktu Beristirahat
Kualitas istirahat Anda — yang diukur dengan seberapa baik tubuh Anda “mendapatkan istirahat” pada waktu yang semua — bisa jauh lebih penting daripada jumlah jam yang dihabiskan untuk tidur. Efek dari kurangnya istirahat berkualitas bisa membuatnya sulit untuk tertidur, karena tubuh Anda masih menyiapkan diri untuk mengatasi masalah yang tidak terselesaikan atau kecemasan yang belum diatasi, bahkan meski Anda secara fisik merasa lelah sekali. Aktivitas regeneratif sebelum tidur dan menghindari stres di sekitar waktu tidur bisa membantu memperbaiki kualitas beristirahat.
4. Siklus Tidur yang Terputus
Siklus tidur memiliki pola yang dikenal sebagai siklus tidur-terjaga. Dalam keadaan yang disebut ‘homeostatis’, dorongan tubuh untuk tidur meningkat seiring waktu sejak tidur terakhir. Namun, ada juga sistem ‘jam sirkadian’ yang menentukan waktu tubuh Anda sebaiknya tidur dan bangun. Ketika siklus sirkadian terganggu, misalnya karena kerja shift, perjalanan panjang, atau kebiasaan tidur yang tidak teratur, Anda bisa merasa lelah tetapi tubuh Anda belum siap untuk tidur karena ritme biologis Anda belum sinkron. Untuk mengatasi ini, Anda mungkin perlu bekerja untuk menyesuaikan kembali pengatur internal tubuh Anda ke siklus tidur yang konsisten.
Jika Anda terus mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas seiring dengan kelelahan fisik, mungkin perlu mengevaluasi rutinitas Anda.