Penting untuk selalu waspada terhadap modus pencurian yang terus berkembang, termasuk modus maling melalui mobile banking atau m-banking. Berikut adalah beberapa modus operandi yang biasa digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk menguras rekening melalui m-banking:
- Phishing: Pelaku akan mengirimkan pesan palsu melalui email atau pesan teks yang mengelabui korban untuk mengklik tautan atau mengunggah aplikasi palsu yang mengarah ke situs phishing. Situs phishing ini akan mencuri data pribadi login m-banking korban.
- Malware: Pelaku dapat menyusupkan malware ke dalam perangkat korban melalui email, tautan di situs web, atau aplikasi yang terinfeksi. Melalui malware ini, pelaku dapat memata-matai aktivitas m-banking korban dan mencuri informasi sensitif.
- Shoulder Surfing: Pelaku bisa memata-matai korban saat sedang menggunakan m-banking di tempat umum, seperti di transportasi umum atau restoran. Mereka akan mencatat detail login atau informasi pribadi korban untuk digunakan dalam pencurian.
- Social Engineering: Pelaku bisa menggunakan teknik social engineering untuk memperoleh informasi pribadi korban melalui percakapan telepon atau pesan teks yang mengelabui korban untuk memberikan informasi rahasia.
- Sim Swapping: Pelaku dapat melakukan sim swapping dengan menyamar sebagai korban dan melakukan pergantian kartu SIM kepada operator telepon. Dengan akses ke nomor telepon korban, mereka bisa mendapatkan kode OTP untuk mereset kata sandi m-banking.
Penting untuk selalu menjaga keamanan informasi pribadi dan login m-banking Anda. Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi atau detail login dengan orang lain, selalu menggunakan koneksi internet gunung388 yang aman, dan memperbarui perangkat keamanan smartphone Anda secara teratur. Jika Anda mendeteksi aktivitas mencurigakan atau transaksi yang tidak dikenali dalam akun m-banking Anda, segera laporkan ke bank Anda dan ganti kata sandi Anda secara berkala.